Selasa, 23 Januari 2018

TRANSMISI MANUAL

Transmisi Manual

A.Latar Belakang
        Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energidari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar danmenggerakkan mobil.Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalammobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai2500 rpm.Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manualdan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabunganantara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang barudapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek tertentu saja.
          Transmisi manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transimimanual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed.Transmisi semi otomatis adalah transmisi yang dapat membuat kita dapatmerasakan sistem transmisi manual atau otomatis, bila kita sedang menggunakan sistemtransmisi manual kita tidak perlu menginjak pedal kopling karena pada sistem transmisiini pedal kopling sudah teratur secara otomatis.
          Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Torque converter,Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit. Torque converter berfungsi sebagaikopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator terletak diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic Transmition Fluid). Momenmesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida. 


B. KONSTRUKSI TRANSMISI MANUAL
Sedangkan tujuan utama transmisi adalah untuk memindahkan tenaga mesin sesuai dengan kondisi pengendaraan, juga dapat memenuhi tujuan lain sperti dibawah ini, disesuaikan dengan karakterristik mesin yang banyak digunakan pada kendaraan dewasa ini.
   a. Menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk saat start dan berjalan di temapt yang mendaki.
   b. Menggerakkan roda-roda pada kecepatan tinggi selama pengendaraan kecepatan tinggi (light-speed  
   c. Menggerakkan roda-roda pada arah berlawanan untuk mundur.
     Transmisi manual menghasilkan perubahan momen dalam beberapa tahap. Idealnya momen dapat berubah secara langsung seperti otomatis. Saat ini, transmisi otomatis lebih baik dari jenis manual. Saat kendaraan mulai berjalan atau menanjak dibutuhkan moment yang besar untuk itu kita memerlukan beberapa bentuk mekanisme perubah moment.
Tetapi moment yang besar tidak dibutuhkan saat kecepatan tinggi, pada saat mobil menempuh jalan rata, moment mesin cukup untuk mengerakkan mobil.
Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perban-dingan gigi, untuk : 
 b.   Merubah kecepatan kendaraan
 c. Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
 d. Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup (posisi netral)   
   e.  Mereduksi perbandingan gigi antara gigi yang menggerakan dengan gigi yang digerakkan

      A : Roda gigi penggerak (drive gear)
      B  : Roda gigi yang digerakkan (driven gear)
Di bawah ini dijelaskan konstruksi transmisi MSG5K yang digunakan pada kendaraan Phanter. Transmisi ini untuk semua kecepatan maju digunakan mekanisme synchromesh type, sedangkan untuk gigi mundur menggunakan mekanisme constantmesh type.
Komponen-komponen utama transmisi manual dan fungsinya :
4.  TYPE RODA GIGI TRANSMISI 
Roda gigi transmisi  dapat digolongkan dalam bebrapa tipe menurut konstruksi dan mekanisme cara kerjanya
5.    MACAM-MACAM RODA  GIGI-GIGI 
Roda gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya. Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara berpasangan dan setiap pasangann terdapat sebuah roda gigi yang menggerakan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear).
Suatu kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu system transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut transmission case terletak , atau biasa disebut gear box. 
1. Roda gigi jenis spur : bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser  
2. Roda gigi jenis helcal : bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap  atau  
4. Roda gigi jenis Epicyclic : bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi  



/storage/emulated/0/.polaris_temp/image3.jpeg /storage/emulated/0/.polaris_temp/image2.png

      Transmisi manual merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan momen poros 
           engkol ke roda-roda penggerak

             Jenis-jenis transmisi :
       Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah : (Sliding mesh 
       type) yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan syncromesh type). Roda gigi jenis double 
       helical : bentuk giginya dobel miring terhadap poros, diprtgunakan untuk ruda gigi tetap yang 
       tidak digeser (Constant mesh dan syncromesh type). yang tidak tetap kedudukan titik porosnya 
       (Constant mesh)

    1. Sleding Mesh                      
/storage/emulated/0/.polaris_temp/image4.png /storage/emulated/0/.polaris_temp/image5.png

  2. Constan Mesh
/storage/emulated/0/.polaris_temp/image6.png        /storage/emulated/0/.polaris_temp/image7.png

      3. Syncronmesh
       /storage/emulated/0/.polaris_temp/image8.png
          Transmisi jenis sincromesh dapat menyamakan putaran antara roda gigi penggerak (in put)dan
roda gigi yang digerakkan (out put). Kelebihan yang dimiliki transmisi jenis sincromeshyaitu :
  • Pemindahan gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa nenunggu waktu yang lama.
  • Suara saat terjadi perpindahan gigi halus.
  • Memungkinkan menggunakan berbagai jenis roda gigi

1           1. SYARAT PENTING TRANSMISI 
                        Syarat-syarat penting yang diperlukan transmisi adalah sebagai berikut :
                    a. Harus mudah tepat dan cepat kerjanya.
                    b.  Dapat memindahkan tenaga dengan lembut dan tepat.
                    c..Ringan, praktis dalam bentuk, bebas masalah dan mudah dioperasikan
                    d. Harus ekonomis damn mempunyai efisiensi yang tinggi.
                    e. Mempunyai kemampuan yang tinggi.
                 f. Harus mudah untuk perawatan

                                   
                        
                                                     Merubah momen.

2.     PERBANDINGAN GIGI
      Kombinasi Dasar Roda Gigi



        Untuk menggerakkan kendaraan ke arah mundur, pada perbandingan gigi transmisi ditambahkan idle 
       gear, untuk memperoleh putaran input shaft dan output shaft yang berlawanan. Perbandingan gigi yang 
       lebih kecil dari satu (jika putaran propeller shaft lebih cepat dari putaran mesin) disebut over drive

3.     KONSTRUKSI TRANSMISI 


No
Komponen
Fungsi
1
Transmission input salt Poros Input transmisi
Sebuah poros dioperasikan dengan kopling yang

memutar gigi di dalam gear box
2
Transmission gear Gigi transmisi
Untuk mengubah output gaya torsi yang

meninggalkan transmisi
3
Synchroniser Gigi penyesuai
Komponen yang memungkinkan perpindahan 

gigi pada saat mesin bekerja/hidup
4
Shift fork Garpu pemindah
Batang untuk memindah gigi atau synchronizer

pada porosnya sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/dipindah
5
Shift linkage Tuas Penghubung
Batang/tuas yang menghubungkan tuas

persneling dengan shift fork
6
Gear shift lever Tuas pemindah persneling
Tuas yang memungkinkan sopir memindah gigi 

transmisi
7
Transmision case Bak transmisi
Sebagai dudukan bearing transmisi dan poros-

poros serta sebagai wadah oli/minyak transmisi
8
Output shaft Poros output
Poros yang mentransfer torsi dan transmisi

ke gigi terakhir
9
Bearing Bantalan/laker
Mengurangi gesekan antara permukaan benda

yang berputar di dalam system transmisi
10
Extension housing Pemanjangan bak
Melingkupi poros output transmisi dan menahan 

seal oli belakang. Juga menyokong poros output.


           
1.        CARA KERJA TRANSMISI MANUAL
Transmisi manual adalah tipe transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor. Sistem ini menggunakan clutch yang dioperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi, serta pemindah gigi yang dioperasikan dengan tangan (pada mobil) atau kaki (pada motor).
Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gaerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.
Cara kerja transmisi manual 5 kecepatan pada mobil:
Posisi Netral (N).
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena sincromesh dalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.

Posisi Gigi 1.
Jika tuas ditekan ke arah kiri kemudian didorong ke depan maka gear selection fork akan menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.

Posisi Gigi 2.
Tuas ditekan kearah kiri kemudian ditarik ke belakang maka selector fork akan menggerakan hub sleave sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 1.

Posisi Gigi 3.
Jika tuas didorong lurus ke depan maka selector fork akan menggerakan hub sleave sehingga menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3 akan menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi 2.

Posisi Gigi 4.
Tuas ditarik lurus ke belakang maka selector fork akan menggerakan hub sleave sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 3.

Posisi Gigi 5
Tuas ditekan ke arah kanan kemudian didorong lurus ke depan maka menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda no 5. Transmisi pada posisi gigi lima kecepatanya paling tinggi tetapi momen yang dihasilkan pada poros out put paling kecil.

Posisi Gigi R.
Tuas ditekan kearah kanan kemudian ditarik ke belakang maka akan menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi R. Antara roda gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler gear)yang menyebabkan putaran poros input berlawanan arah dengan poros out put.

C.PEMBONGKARAN, PEMERIKSAAN, DAN PEMASANGAN TRANSMISI MANUAL
Pada kegiatan ini akan membahas proses pembongkaran, pemeriksaan dan proses pemasangan kembali transmisi manual pada mobil. Proses ini standardnya hanya memerlukan waktu 75 menit, sementara untuk latihan diberi toleransi waktu 30 menit atau seluruhnya menjadi 105 menit. Prosedur yang perlu dilakukan secara berurutan akan dibahas berikut ini :

1.      Langkah Persiapan
Sebelum melakukan proses pembongkaran, perlu dipersiapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan. Hal ini agar waktu yang diperlukan tidak hilang karena harus mencari alat atau perlengkapan. Alat dan perlengkapan yang diperlukan adalah :
a       a.  Dongkrak mobil dan penyangga/jack stand 
         b.  Dongkrak transmisi seperti gambar di bawah.
         c.   Kotak alat yang !erisikan kunci yang diperlukan 
         d.  Lampu kerja untuk penerangan mengingat posisi transmisi yang cenderung dibawah kendaraan.
         e.   Pompa pengisi minyak pelumas transmisi dan minyak pelumasnya.
         f.   Bak penampung minyak pelumas yang lama.
         g.     Vet gravit dan kain lap/majun.
                                                                                            
2.      Kesehatan dan Keselamatan Kerja         
Setiap melakukan praktek termasuk proses pembongkaran dan pemasangan transmisi, harus selalu mengutamakan keselamatan kerja baik untuk benda kerja maupun manusianya. Oleh karena itu ketelitian baik sebelum dan saat bekerja sangat diperlukan. Menjaga semua kondisi serba selalu aman, seperti misalkan menghindarkan adanya oli yang tumpah di lantai. Disamping akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja, oli bisa menyebabkan terpelanting.

   3.      Proses Pembongkaran                                                                                   
     a.  Lepaskan terminal negative baterai, ini untuk menjaga kemungkinan terjadinya 
       hubungan singkat saat bekerja.     
    b.  Angkat mobil menggunakan dongkrak dan pasang jack stand untuk memberi ruang gerak yang 
        leluasa bagi pekerja maupun proses pembongkaran dan pemasangan transmisi.                                          /storage/emulated/0/.polaris_temp/image11.jpeg                                               
    c.  Lepaskan karet penutup tongkat/tuas/handel pemindah gigi transmisi. 
     Dengan melepas aut pengikatnya. 
            d. Lepaskan handel pemindah gigi transmisi, dengan melepas baut pengikatnya dan angkat keluar

/storage/emulated/0/.polaris_temp/image12.jpeg
            e. Lepaskan motor starter, yaitu lepas kabel-kabelnya dan baut pengikatnya.    
            f. Keluarkan minya pelumas transmisi, dengan membuak baut tap, dan siapkan bak penampung 
             minyak pelumas. Sesudah habis, pasang kembali baut tap dan singkirkanbak penampung minyak 
             pelumas, jangan sampai tumpah. Kalau tumpah bersihkan terlebih dahulu.
            g. Lepaskan sambungan ke poros propeller, supaya saat pemasangan tidak keliru beri tanda 
                   sebelum dilepas.
                                     /storage/emulated/0/.polaris_temp/image13.jpeg
            h. Lepaskan kabel speedometer dan kabel lampu mundur dari terminalnya.
            i.  Lepaskan kabel kopling dari tuas pembebasnya.   
                          /storage/emulated/0/.polaris_temp/image14.jpeg                                             
           J. Lepaskan pegangan dan klem knalpot yang berhubungan dengan transmisi.
           k. Pasang dongkrak transmisi dengan baik, bila perlu ikat dengan baut atau rantai yang tersedia.   
                /storage/emulated/0/.polaris_temp/image15.jpeg   
               Hal ini untuk menghindari transmisi jatuh saat baut pengikatnya dilepas.
            l.  Lepaskan mounting transmisi.
           m. Kendorkan baut pengikat rumah transmisi. Perhatikan apakah transmisi tetap pada posisi datar 
              atau tidak, bila miring maka naikkan dongkraknya.
           n. Bila transmisi sudah posisi datar dengan benar, maka lepaskan baut pengikat transmisi. Sekali 
               lagi perhatikan posisi datar transsmisi.
           o. Tarik transmisi ke arah belakang mobil, sampai ujung poros primer transmisi lepas, dan
              selanjutnya turunkan pelan-pelan dongkrak transmisi sampai diperkirakan saat ditarik keluar dari 
              bawah mobil tidak menyangkut.
          p. Turunkan transmisi dari dongkrak. 

1. Pemeriksaan

a. Periksa kebocoran minyak pelumas pada seal poros input transmisi. Bila terdapat tanda-tanda 
    kebocoran ganti sealnya. Bocoran minyak ini disamping menyebabkan berkurangnya 
    kuantitas minyak pelumas di transmisi, juga bila mengenai plat kopling menyebabkan  
    kopling  jadi slip.
b. Pemeriksaan kebocoran minyak pelumas juga pada seal poros engkol.
c. Pemeriksaan sambungan kabel kopling dari keausan, dan kemacetan.
d. Pemeriksaan ring syncronizer. Celah “a”standard : 1,0 – 1,4 mm. Service Limit : 0,5 mm
         /storage/emulated/0/.polaris_temp/image16.jpeg
e. Pemeriksaan lebas coakan ring syncronizer. Lebar “b” : 8,2 mm. Lebar “c” : 8,8 mm
                                          /storage/emulated/0/.polaris_temp/image17.jpeg
f. Pemeriksaan gear shift fork. Celah “a” servise limit : 1 mm
                                         /storage/emulated/0/.polaris_temp/image19.jpeg
g.   Periksa poros output dan luncuran dalam.
     1. Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens poros output. Ketebalam minimum 
        4,90  mm (0,1929 in).
     2. Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens luncuran, dalam. Ketebalan minimum 
        3,9 mm (0,1535 in).
        /storage/emulated/0/.polaris_temp/image18.jpeg         /storage/emulated/0/.polaris_temp/image20.jpeg
 
  1. Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar dari permukaan jurnal poros output.
    Roda gigi-2 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)  
Roda gigi-3 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)
  1. Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar, dan luncuran dalam. Diameter minimum 
    36,98 (1,4559 in).  
    /storage/emulated/0/.polaris_temp/image22.jpeg/storage/emulated/0/.polaris_temp/image21.jpeg
  2. Menggunakan dial gauge, ukur keolengan poros output. Keolengan maksimum 0,06 mm (0,0024 in).
    /storage/emulated/0/.polaris_temp/image23.jpeg
  1. Periksa celah oli roda gigi 1menggunakan dial gauge, ukur celah oli antara roda gigi dan luncuran dalam, dengan bantalan rol jarum
      Celah standar :  0,009 ·— 0,064 mm (0,0004 —— 0,0025 in) 
      Celah maksimum : 0,064 mm (0,0025 in)
     Bila celah oli melampaui maksimum,gantilah roda gigi, luncuran dalam atau bantalan rol jarum. 
  2. Periksa celah oli roda gigi 2 dan 3, menggunakan dial gauge,ukur celah oli antara roda gigi dan poros dengan bantaI rol jarum terpasang.
    celah standar ; 0,06 - 0,11 mm (0,00211 — 0,0043 in)  
    Celah maksimum ; 0,11 mm (0,0043 in) ·  
    Bila celah oli melampaui nilai maksimum, gantillah roda gigi atau poros output.  /storage/emulated/0/.polaris_temp/image24.jpeg
  3. Periksa ring synchromesh. 
    1. Putar dan tekan ring synchromesh untuk mengetahui kemampuan pengeremannya. 
    /storage/emulated/0/.polaris_temp/image26.jpeg
    2. Ukur celah di antara, ring synchromesh dengan ujung.alur roda gigi. 
    Celah standar : 1,0 - 2,0 mm (0,039 - 0,079 in)
    Celah maksimum : 0,8 mm (0,031 in)  
    Bila celah kurangg dari limit, gantilah ring Synchromesh.
    /storage/emulated/0/.polaris_temp/image27.jpeg/storage/emulated/0/.polaris_temp/image25.jpeg
  4. Ukur celah antara garpu pemlndah dan hub sleeve, menggunakan feeler gauge, ukur celah antara hub sleeve dan garpu pemindah.l Celah maksimum 1,00 mm (0,039 in). Bila celah melampaui nilai limit, ganti garpu pemindah atau hub sleeve. 
  5. Bila perlu, ganti bantalan poros input./storage/emulated/0/.polaris_temp/image29.jpeg/storage/emulated/0/.polaris_temp/image28.jpeg
1. Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.
2. Menggunakan hidrolik pres, lepas bantalan./storage/emulated/0/.polaris_temp/image30.jpeg                3. Menggunakan hidrlik pres dan SST, pasang bantalan yang baru. sst 09506 — 30012.   4. Pilih snap ring untuk mendapatkan celah aksial minimum dan pasangan pada poros.  /storage/emulated/0/.polaris_temp/image31.jpeg
  1. Bila perlu, ganti bantalan belakang poros output. 
    1.  Menggunakan tang snap ring dan SST, kembangkan snap ring bantalan dan tekan bantalan masuk. SST 09710 -  30020 (09710 - 03020, 09710 — 03110).
    2. Pasang penahan oli dan snap ring pada penahan bantalan.
    3. Menggunakan tang snap ring dan SST, kembangkan snap
      ring bantalan dan tekan bantalan yang baru masuk. SST
      09506 - 30012 dan 09710 - 30020. `
    4. Ukur ketebalan aksial antara snap ring dengan penahan bantalan.Celah standar 0 — 0,1 mm (0 -— 0,004 in)/storage/emulated/0/.polaris_temp/image32.jpeg
 5.  Bila perlu, pilih Snap ring untuk mendapatkam "kebebasan"aksial yang benar dan pasangkan pada penahan bantalan./storage/emulated/0/.polaris_temp/image33.jpeg
  1. Bila perlu, ganti perapat oli
    1. Menggunakan obeng, ungkit perapat oli keluar.
2. Menggunakan SST, tekan perapat  oli·yang baru masuk
Kedalaman perapat oli 10,3 — 11,1 (0,406 - 0,437 in). sst 09506 — 35010.
/storage/emulated/0/.polaris_temp/image34.jpeg
o. Bila perlu, ganti perapat oli roda gigi gerak spedometer.
1. Menggunakan SST, tarik perapat oli keluar. SST 09921 ~ 00010.
/storage/emulated/0/.polaris_temp/image35.jpeg
2. Menggunakan SST, pasang perapat 0li yang baru. SST  09201 — 60011. Kedalaman perapat oli 20 mm
/storage/emulated/0/.polaris_temp/image36.jpeg
  1. Proses Pemasangan
  1. Lumasi menggunakan vet gravit atau vet yang tahan panas pada bantalan pilt pada fly wheel, alur bos penghantar bantalan tekan, dan alur poros transmisi. Disamping itu juga pada ujung kabel kopling. /storage/emulated/0/.polaris_temp/image37.jpeg

  1. Pasanglah/naikan transmisi pada dongkrak transmisi, seperti sebelumnya posisi transmisi harus datar, khusunya poros input transmisi. Dan transmisi diikat dengan baik pada dongkrak  pada posisi pada saat terpasang.
  2. Pasukan dongkrak dan transmisi kekolong bawah mobil.
  3. Naikan dongkrak hingga poros input tepat dengan bantalan pilot.
  4. Dorong transmisi pelan-pelan untuk menepatkan ujung poros input transmisi pada bantalan pilot pada fly wheel. Setelah pas,dorong kembali hingga rumah transmisi duduk dengan mudah. Pada proses ini jangan sekali-kali dipaksakan dengan menekan pakai baut pengikat rumah transmisi.
  5. Pasang baut pengikat dan mounting transmisi. Keraskan sesuai dengan momen pengerasan pada buku manual.
  6. Pasang kembali motor starter beserta kabelnya.
  7. Pasang propeller shaft sesuai dengan tanda yang dibuat.
  8. Pasang kabel speedometer dan kabel mundur serta klem knalpot.
  9. Isi minyak pelumas transmisi.
  10. Pasang kabel kopling dan stel ketinggian dan kebebasan pedal kopling. Lihat gambar berikut. Tinggi pedal B 150,8 mm dan kebebasannya B 20-35 mm./storage/emulated/0/.polaris_temp/image38.jpeg
  11. Pasang handel pemindah gigi transmisi beserta karet penutupnya.
  12. Turunkan kendaraan dari jack stand.
  13. Hidupkan mobil, cobalah penyetelan kopling dan kerja transmisi.
  14. Bersihkan alat dan perlengkapan yang dipergunakan.
    5. Gangguan-gangguan Transmisi
    GANGGUAN/KERUSAKAN
    KEMUNGKINAN PENYEBAB
    PEMERIKSAAN atau PERBAIKAN
    1.   Pemindahan antar gigi sulit
    a. Poros persneling atau penyambung bengkok
    perbaiki
    b. Kabel kopling tidak disetel dengan baik
    Periksa setelannya atau ganti
    c. Garpu persneling aus
    Ganti
    d. Poros persneling aus
    Ganti
    e. Roda gigi atau selongsong synchronizer macet pada poros atau pemutarnya
    Ganti bagian-bagian yang aus
    f. Cincin atau pegas  penyerempak aus
    Ganti bagian-bagian yang aus
    g. Gigi eksternal aus atau mengelupas
    Ganti roda gigi
    h. Poros input atau bantalan pilot bengkok
    Ganti bantalan pilot atau poros input
    i. Level pelumas rendah
    Isi pelumas sampai level yang sesuai
    j. Menggunakan pelumas yang tudak sesuai
    Keluarkan dan ganti pelumas yang sesuai
    2.   Transmisi macet pada salah satu gigi
    a. Poros persneling atau penyambung bengkok
    perbaiki
    b. Penekan persneling macet
    perbaiki
    c. Kopling tidak terbatas
    Perbaiki kabel kopling
    d. Penyerempak macet
    Ganti penyerempak
    e. Level pelumas rendah
    Isi pelumas sampai level yang sesuai
    3.   Transmisi melompat antar gigi
    a. Pegas penekan lemah
    Ganti
    b. Bantalan poros input atau output aus
    Ganti
    c. Bantalan pilot aus
    Ganti
    d. Poros atau roda gigi koclakberlebihan
    Ganti cincin pendorong yang aus
    e. Selongsong penyerempak aus
    Ganti penyerempak dan roda gigi
    f. Pasak poros input longgar atau patah
    Ganti
    g. Rumah kopling atau transmisi longgar
    Kencangkan baut-baut pengikat
    h. Transmisi tidak sejajar
    Periksa kesejajarannya
    4.   Terjadi benturan roda gigi
    a. Penyerempak aus
    Ganti
    b. Kopling menggesek
    Perbaiki kopling
    c. Bantalan pilot atau poros input bengkok
    Perbaiki bantalan atau poros
    d. Kecepatan idle engine tinggi
    Setel
    e. Level pelumas rendah atau kualitas pelumas tidak sesuai
    Isi dengan pelumas yang kualitasnya baik pada level yang sesuai
    5.   Transmisi gaduh/kasar pada roda gigi
    a. Cakram kopling rusak
    Ganti
    b. Celah antara roda gigi dengan poros utama berlebihan
    Ganti roda gigi
    c. Bantalan aus atau rusak
    Ganti
    d. Gigi pada roda gigi patah
    Ganti roda gigi
    e. Roda gigi pinion speedometer aus
    Ganti
    f. Penyerempak aus
    Ganti
    g. Bantalan pilot aus
    Ganti
    h. Level pelumas rendah
    Isi pada level yang sesuai
    i. Transmisi tidak sejajar
    Periksa kesejajaran
    j. Bantalan poros counter aus atau cincin menjepit
    Ganti bagian-bagian yang aus
    6.   Transmisi gaduh/kasar pada saat netral
    a. Bantalan poros input aus
    Ganti
    b. Roda gigi aus atau patah
    Ganti
    7.   Transmisi gaduh/kasar pada saat mundur
    a. Roda gigi idle mundur atau bos poros aus/rusak
    Ganti
    b. Roda gigi mundur pada poros utama aus/rusak
    Ganti
    c. Roda gigi counter aus atau rusak
    Ganti
    d. Mekanisme pemindah rusak
    Perbaiki, ganti bagian-bagian yang rusak, setel kembali
    8.   Tidak ada tenaga yang melewati transmisi
    a. Kopling tidak menekan
    Perbaiki kopling
    b. Gigi pada roda gigi mengelupas
    Ganti roda gigi
    c. Garpu poros patah atau longgar
    Ganti
    d. Poros input atau output patah
    Ganti
    9. Oli transmisi bocor
    a. Pelumas yang tidak tepat atau level pelumas yang terlalu tinggi sehingga terbentuk busa
    Isi dengan pelumas yang sesuai dengan level
    b. Gasket bocor
    Ganti
    c. Seal oli rusak
    Ganti
    d. Sumbat pengisi oli longgar
    Kencangkan
    e. Seal pinion speedometer bocor
    Ganti seal
    f. Box atau rumah ekstensi retak
    Ganti
    g. Box atau seal rumah ekstensi aus
    Ganti






Tidak ada komentar:

ANALISA DAN PERBAIKAN KOPLING

I. Diagnosa dan Perbaikan Kerusakan Kopling. Memelihara kopling dapat dibagi menjadi tiga jenis :\ a. Pemeliharaan preventif. Memeriks...