Transmisi Manual
A.Latar
Belakang
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem
yang menjadi penghantar energidari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar
as, roda dapat berputar danmenggerakkan mobil.Transmisi diperlukan karena mesin
pembakaran yang umumnya digunakan dalammobil merupakan mesin pembakaran
internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara600 sampai 6000 rpm.
Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai2500 rpm.Sekarang
ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu
transmisi manualdan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi
yang merupakan gabunganantara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan
perkembangan terakhir yang barudapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi
tinggi dan merek-merek tertentu saja.Transmisi manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transimimanual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed.Transmisi semi otomatis adalah transmisi yang dapat membuat kita dapatmerasakan sistem transmisi manual atau otomatis, bila kita sedang menggunakan sistemtransmisi manual kita tidak perlu menginjak pedal kopling karena pada sistem transmisiini pedal kopling sudah teratur secara otomatis.
Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Torque converter,Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit. Torque converter berfungsi sebagaikopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator terletak diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic Transmition Fluid). Momenmesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida.
B. KONSTRUKSI TRANSMISI MANUAL
Sedangkan tujuan utama transmisi adalah untuk memindahkan tenaga mesin sesuai dengan kondisi pengendaraan, juga dapat memenuhi tujuan lain sperti dibawah ini, disesuaikan dengan karakterristik mesin yang banyak digunakan pada kendaraan dewasa ini.
a. Menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk saat start dan berjalan di temapt yang mendaki.
b. Menggerakkan roda-roda pada kecepatan tinggi selama pengendaraan kecepatan tinggi (light-speed
c. Menggerakkan roda-roda pada arah berlawanan untuk mundur.
Transmisi manual menghasilkan perubahan momen dalam beberapa tahap. Idealnya momen dapat berubah secara langsung seperti otomatis. Saat ini, transmisi otomatis lebih baik dari jenis manual. Saat kendaraan mulai berjalan atau menanjak dibutuhkan moment yang besar untuk itu kita memerlukan beberapa bentuk mekanisme perubah moment.
Tetapi moment yang besar tidak dibutuhkan saat kecepatan tinggi, pada saat mobil menempuh jalan rata, moment mesin cukup untuk mengerakkan mobil.
Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perban-dingan gigi, untuk :
b. Merubah kecepatan kendaraan
c. Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
d. Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup (posisi netral)
e. Mereduksi perbandingan gigi antara gigi yang menggerakan dengan gigi yang digerakkan
B : Roda gigi yang digerakkan (driven gear)
Di bawah ini dijelaskan konstruksi transmisi MSG5K yang digunakan pada kendaraan Phanter. Transmisi ini untuk semua kecepatan maju digunakan mekanisme synchromesh type, sedangkan untuk gigi mundur menggunakan mekanisme constantmesh type.
Komponen-komponen utama transmisi manual dan fungsinya :
4. TYPE RODA GIGI TRANSMISI
Roda gigi transmisi dapat digolongkan dalam bebrapa tipe menurut konstruksi dan mekanisme cara kerjanya
5. MACAM-MACAM RODA GIGI-GIGI
Roda gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya. Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara berpasangan dan setiap pasangann terdapat sebuah roda gigi yang menggerakan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear).
Suatu kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu system transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut transmission case terletak , atau biasa disebut gear box.
1. Roda gigi jenis spur : bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser
2. Roda gigi jenis helcal : bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau
4. Roda gigi jenis Epicyclic : bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi
Transmisi manual
merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan momen poros
engkol ke roda-roda penggerak
engkol ke roda-roda penggerak
Jenis-jenis transmisi :
Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah : (Sliding mesh
type) yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan syncromesh type). Roda gigi jenis double
helical : bentuk giginya dobel miring terhadap poros, diprtgunakan untuk ruda gigi tetap yang
tidak digeser (Constant mesh dan syncromesh type). yang tidak tetap kedudukan titik porosnya
(Constant mesh)
2. Constan Mesh
3. Syncronmesh
Transmisi jenis sincromesh dapat menyamakan putaran antara roda gigi penggerak (in put)dan
roda gigi yang digerakkan (out put). Kelebihan yang dimiliki transmisi jenis sincromeshyaitu :
- Pemindahan gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa nenunggu waktu yang lama.
- Suara saat terjadi perpindahan gigi halus.
- Memungkinkan menggunakan berbagai jenis roda gigi
1 1. SYARAT
PENTING TRANSMISI
Syarat-syarat penting yang diperlukan
transmisi adalah sebagai berikut :
a. Harus mudah tepat dan cepat kerjanya.
b.
Dapat
memindahkan tenaga dengan lembut dan tepat.
c..Ringan, praktis dalam bentuk, bebas
masalah dan mudah dioperasikan.
d. Harus
ekonomis damn mempunyai efisiensi yang tinggi.
e. Mempunyai kemampuan yang tinggi.
f. Harus mudah
untuk perawatan
Merubah momen.
2.
PERBANDINGAN
GIGI
Kombinasi Dasar Roda Gigi
Untuk
menggerakkan kendaraan ke arah mundur, pada perbandingan gigi transmisi
ditambahkan idle
gear, untuk
memperoleh putaran input shaft dan output shaft yang berlawanan. Perbandingan gigi yang
lebih kecil dari satu (jika
putaran propeller shaft lebih cepat
dari putaran mesin) disebut over drive
No
|
Komponen
|
Fungsi
|
1
|
Transmission input salt Poros Input
transmisi
|
Sebuah
poros dioperasikan dengan kopling yang
memutar gigi di dalam gear box |
2
|
Transmission gear Gigi
transmisi
|
Untuk
mengubah output gaya torsi yang
meninggalkan transmisi |
3
|
Synchroniser Gigi
penyesuai
|
Komponen
yang memungkinkan perpindahan
gigi pada saat mesin bekerja/hidup |
4
|
Shift fork Garpu
pemindah
|
Batang
untuk memindah gigi atau synchronizer
pada porosnya sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/dipindah |
5
|
Shift linkage Tuas
Penghubung
|
Batang/tuas
yang menghubungkan tuas
persneling dengan shift fork |
6
|
Gear shift lever Tuas
pemindah persneling
|
Tuas yang
memungkinkan sopir memindah gigi
transmisi |
7
|
Transmision case Bak
transmisi
|
Sebagai
dudukan bearing transmisi dan poros-
poros serta sebagai wadah oli/minyak transmisi |
8
|
Output shaft Poros
output
|
Poros yang
mentransfer torsi dan transmisi
ke gigi terakhir |
9
|
Bearing
Bantalan/laker
|
Mengurangi
gesekan antara permukaan benda
yang berputar di dalam system transmisi |
10
|
Extension housing
Pemanjangan bak
|
Melingkupi
poros output transmisi dan menahan
seal oli belakang. Juga menyokong poros output. |
1.
CARA
KERJA TRANSMISI MANUAL
Transmisi manual
adalah tipe transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor. Sistem ini
menggunakan clutch yang dioperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan
torsi dari mesin menuju transmisi, serta pemindah gigi yang dioperasikan dengan
tangan (pada mobil) atau kaki (pada motor).
Gigi
percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gaerbox untuk beberapa kecepatan,
biasanya berkisar antara 3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi
mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan
kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan
seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau
mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu
dengan penurunan gigi percepatan.
Cara
kerja transmisi manual 5 kecepatan pada mobil:
Posisi
Netral (N).
Saat
posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena
sincromesh dalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.
Posisi
Gigi 1.
Jika
tuas ditekan ke arah kiri kemudian didorong ke depan maka gear selection fork
akan menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1.
Posisi 1 akan menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put
besar.
Posisi
Gigi 2.
Tuas
ditekan kearah kiri kemudian ditarik ke belakang maka selector fork akan
menggerakan hub sleave sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi
tingkat no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi
1.
Posisi
Gigi 3.
Jika
tuas didorong lurus ke depan maka selector fork akan menggerakan hub sleave
sehingga menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3.
Posisi 3 akan menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi 2.
Posisi
Gigi 4.
Tuas
ditarik lurus ke belakang maka selector fork akan menggerakan hub sleave
sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4
putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 3.
Posisi
Gigi 5
Tuas ditekan ke arah kanan kemudian didorong
lurus ke depan maka menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda no 5. Transmisi pada posisi gigi lima kecepatanya
paling tinggi tetapi momen yang dihasilkan pada poros out put paling kecil.
Posisi
Gigi R.
Tuas
ditekan kearah kanan kemudian ditarik ke belakang maka akan menggerakkan gear
selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi R. Antara
roda gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler
gear)yang menyebabkan putaran poros input berlawanan arah dengan poros out put.
C.PEMBONGKARAN,
PEMERIKSAAN, DAN PEMASANGAN TRANSMISI MANUAL
Pada kegiatan ini akan membahas proses
pembongkaran, pemeriksaan dan proses
pemasangan kembali transmisi manual pada mobil. Proses ini standardnya hanya
memerlukan waktu 75 menit, sementara untuk latihan diberi toleransi waktu 30
menit atau seluruhnya menjadi 105 menit. Prosedur yang perlu dilakukan secara berurutan
akan dibahas berikut ini :
1. Langkah Persiapan
Sebelum melakukan proses
pembongkaran, perlu dipersiapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan. Hal ini
agar waktu yang diperlukan tidak hilang karena harus mencari alat atau perlengkapan. Alat dan perlengkapan yang
diperlukan adalah :
a a. Dongkrak mobil dan penyangga/jack stand
b. Dongkrak transmisi seperti gambar di bawah.
c. Kotak alat yang !erisikan kunci yang
diperlukan
d. Lampu kerja untuk penerangan mengingat posisi transmisi yang cenderung dibawah kendaraan.
e. Pompa pengisi minyak pelumas transmisi dan minyak
pelumasnya.
f. Bak penampung minyak pelumas yang lama.
g. Vet gravit dan kain lap/majun.
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Setiap melakukan praktek termasuk proses pembongkaran dan pemasangan transmisi, harus selalu mengutamakan keselamatan kerja baik untuk benda kerja maupun manusianya. Oleh karena itu ketelitian baik sebelum dan saat bekerja sangat diperlukan. Menjaga semua kondisi serba selalu aman, seperti misalkan menghindarkan adanya oli yang tumpah di lantai. Disamping akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja, oli bisa menyebabkan terpelanting.
3. Proses Pembongkaran
a. Lepaskan terminal negative baterai, ini untuk menjaga kemungkinan terjadinya
hubungan singkat saat bekerja.
leluasa bagi
pekerja maupun proses pembongkaran dan pemasangan transmisi.
c. Lepaskan karet penutup tongkat/tuas/handel pemindah gigi transmisi.
Dengan melepas aut pengikatnya.
d. Lepaskan handel pemindah gigi transmisi, dengan melepas baut pengikatnya dan angkat keluar
e. Lepaskan motor starter, yaitu lepas kabel-kabelnya dan baut pengikatnya.
f. Keluarkan minya pelumas transmisi, dengan membuak baut tap, dan siapkan bak penampung
minyak pelumas. Sesudah habis, pasang kembali baut tap dan singkirkanbak penampung minyak
pelumas, jangan sampai tumpah. Kalau tumpah bersihkan terlebih dahulu.
g. Lepaskan sambungan ke poros propeller, supaya saat pemasangan tidak keliru beri tanda
sebelum dilepas.
h. Lepaskan kabel speedometer dan kabel lampu mundur dari terminalnya.
i. Lepaskan kabel kopling dari tuas pembebasnya.
J. Lepaskan pegangan dan klem knalpot yang berhubungan dengan transmisi.
k. Pasang dongkrak transmisi dengan baik, bila perlu ikat dengan baut atau rantai yang tersedia.
Hal ini untuk menghindari transmisi jatuh saat baut pengikatnya dilepas.
l. Lepaskan mounting transmisi.
m. Kendorkan baut pengikat rumah transmisi. Perhatikan apakah transmisi tetap pada posisi datar
atau tidak, bila miring maka naikkan dongkraknya.
n. Bila transmisi sudah posisi datar dengan benar, maka lepaskan baut pengikat transmisi. Sekali
lagi perhatikan posisi datar transsmisi.
o. Tarik transmisi ke arah belakang mobil, sampai ujung poros primer transmisi lepas, dan
selanjutnya turunkan pelan-pelan dongkrak transmisi sampai diperkirakan saat ditarik keluar dari
bawah mobil tidak menyangkut.
p. Turunkan transmisi dari dongkrak.
1. Pemeriksaan
a. Periksa kebocoran minyak pelumas pada seal poros input transmisi. Bila terdapat tanda-tanda
kebocoran ganti sealnya. Bocoran minyak ini disamping menyebabkan berkurangnya
kuantitas minyak pelumas di transmisi, juga bila mengenai plat kopling menyebabkan
kopling jadi slip.
b. Pemeriksaan kebocoran minyak pelumas juga pada seal poros engkol.
c. Pemeriksaan sambungan kabel kopling dari keausan, dan kemacetan.
d. Pemeriksaan ring syncronizer. Celah “a”standard : 1,0 – 1,4 mm. Service Limit : 0,5 mm
e. Pemeriksaan lebas coakan ring syncronizer. Lebar “b” : 8,2 mm. Lebar “c” : 8,8 mm
f. Pemeriksaan gear shift fork. Celah “a” servise limit : 1 mm
g. Periksa poros output dan luncuran dalam.
1. Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens poros output. Ketebalam minimum
4,90 mm (0,1929 in).
2. Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens luncuran, dalam. Ketebalan minimum
3,9 mm (0,1535 in).
- Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar dari permukaan jurnal poros output.
Roda gigi-2 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)
Roda gigi-3 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)
- Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar, dan luncuran dalam. Diameter minimum
36,98 (1,4559 in). - Menggunakan dial gauge, ukur keolengan poros output. Keolengan maksimum 0,06 mm (0,0024 in).
- Periksa celah oli roda gigi 1menggunakan dial gauge, ukur celah oli antara roda gigi dan luncuran dalam, dengan bantalan rol jarum
Celah standar : 0,009 ·— 0,064 mm (0,0004 —— 0,0025 in)
Celah maksimum : 0,064 mm (0,0025 in)
Bila celah oli melampaui maksimum,gantilah roda gigi, luncuran dalam atau bantalan rol jarum. - Periksa celah oli roda gigi 2 dan 3, menggunakan dial gauge,ukur celah oli antara roda gigi dan poros dengan bantaI rol jarum terpasang.
celah standar ; 0,06 - 0,11 mm (0,00211 — 0,0043 in)
Celah maksimum ; 0,11 mm (0,0043 in) ·
Bila celah oli melampaui nilai maksimum, gantillah roda gigi atau poros output. - Periksa ring synchromesh.
1. Putar dan tekan ring synchromesh untuk mengetahui kemampuan pengeremannya.
Celah standar : 1,0 - 2,0 mm (0,039 - 0,079 in)
Celah maksimum : 0,8 mm (0,031 in)
Bila celah kurangg dari limit, gantilah ring Synchromesh. - Ukur celah antara garpu pemlndah dan hub sleeve, menggunakan feeler gauge, ukur celah antara hub sleeve dan garpu pemindah.l Celah maksimum 1,00 mm (0,039 in). Bila celah melampaui nilai limit, ganti garpu pemindah atau hub sleeve.
- Bila perlu, ganti bantalan poros input.
1. Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.
2. Menggunakan hidrolik pres, lepas bantalan. 3. Menggunakan hidrlik pres dan SST, pasang bantalan yang baru. sst 09506 — 30012. 4. Pilih snap ring untuk mendapatkan celah aksial minimum dan pasangan pada poros.
2. Menggunakan hidrolik pres, lepas bantalan. 3. Menggunakan hidrlik pres dan SST, pasang bantalan yang baru. sst 09506 — 30012. 4. Pilih snap ring untuk mendapatkan celah aksial minimum dan pasangan pada poros.
- Bila perlu, ganti bantalan belakang poros output.
1. Menggunakan tang snap ring dan SST, kembangkan snap ring bantalan dan tekan bantalan masuk. SST 09710 - 30020 (09710 - 03020, 09710 — 03110).
2. Pasang penahan oli dan snap ring pada penahan bantalan.
3. Menggunakan tang snap ring dan SST, kembangkan snap
ring bantalan dan tekan bantalan yang baru masuk. SST
09506 - 30012 dan 09710 - 30020. `
4. Ukur ketebalan aksial antara snap ring dengan penahan bantalan.Celah standar 0 — 0,1 mm (0 -— 0,004 in)
5. Bila perlu, pilih Snap ring untuk mendapatkam "kebebasan"aksial yang benar dan pasangkan pada penahan bantalan.
- Bila perlu, ganti perapat oli
1. Menggunakan obeng, ungkit perapat oli keluar.
2. Menggunakan SST, tekan perapat oli·yang baru masuk
Kedalaman perapat oli 10,3 — 11,1 (0,406 - 0,437 in). sst 09506 — 35010.
Kedalaman perapat oli 10,3 — 11,1 (0,406 - 0,437 in). sst 09506 — 35010.
o. Bila perlu, ganti perapat oli roda gigi gerak spedometer.
1. Menggunakan SST, tarik perapat oli keluar. SST 09921 ~ 00010.
2. Menggunakan SST, pasang perapat 0li yang baru. SST 09201 — 60011. Kedalaman perapat oli 20 mm
1. Menggunakan SST, tarik perapat oli keluar. SST 09921 ~ 00010.
2. Menggunakan SST, pasang perapat 0li yang baru. SST 09201 — 60011. Kedalaman perapat oli 20 mm
- Proses Pemasangan
- Lumasi menggunakan vet gravit atau vet yang tahan panas pada bantalan pilt pada fly wheel, alur bos penghantar bantalan tekan, dan alur poros transmisi. Disamping itu juga pada ujung kabel kopling.
- Pasanglah/naikan transmisi pada dongkrak transmisi, seperti sebelumnya posisi transmisi harus datar, khusunya poros input transmisi. Dan transmisi diikat dengan baik pada dongkrak pada posisi pada saat terpasang.
- Pasukan dongkrak dan transmisi kekolong bawah mobil.
- Naikan dongkrak hingga poros input tepat dengan bantalan pilot.
- Dorong transmisi pelan-pelan untuk menepatkan ujung poros input transmisi pada bantalan pilot pada fly wheel. Setelah pas,dorong kembali hingga rumah transmisi duduk dengan mudah. Pada proses ini jangan sekali-kali dipaksakan dengan menekan pakai baut pengikat rumah transmisi.
- Pasang baut pengikat dan mounting transmisi. Keraskan sesuai dengan momen pengerasan pada buku manual.
- Pasang kembali motor starter beserta kabelnya.
- Pasang propeller shaft sesuai dengan tanda yang dibuat.
- Pasang kabel speedometer dan kabel mundur serta klem knalpot.
- Isi minyak pelumas transmisi.
- Pasang kabel kopling dan stel ketinggian dan kebebasan pedal kopling. Lihat gambar berikut. Tinggi pedal B 150,8 mm dan kebebasannya B 20-35 mm.
- Pasang handel pemindah gigi transmisi beserta karet penutupnya.
- Turunkan kendaraan dari jack stand.
- Hidupkan mobil, cobalah penyetelan kopling dan kerja transmisi.
- Bersihkan alat dan perlengkapan yang dipergunakan.5. Gangguan-gangguan TransmisiGANGGUAN/KERUSAKANKEMUNGKINAN PENYEBABPEMERIKSAAN atau PERBAIKAN1. Pemindahan antar gigi sulita. Poros persneling atau penyambung bengkokperbaikib. Kabel kopling tidak disetel dengan baikPeriksa setelannya atau gantic. Garpu persneling ausGantid. Poros persneling ausGantie. Roda gigi atau selongsong synchronizer macet pada poros atau pemutarnyaGanti bagian-bagian yang ausf. Cincin atau pegas penyerempak ausGanti bagian-bagian yang ausg. Gigi eksternal aus atau mengelupasGanti roda gigih. Poros input atau bantalan pilot bengkokGanti bantalan pilot atau poros inputi. Level pelumas rendahIsi pelumas sampai level yang sesuaij. Menggunakan pelumas yang tudak sesuaiKeluarkan dan ganti pelumas yang sesuai2. Transmisi macet pada salah satu gigia. Poros persneling atau penyambung bengkokperbaikib. Penekan persneling macetperbaikic. Kopling tidak terbatasPerbaiki kabel koplingd. Penyerempak macetGanti penyerempake. Level pelumas rendahIsi pelumas sampai level yang sesuai3. Transmisi melompat antar gigia. Pegas penekan lemahGantib. Bantalan poros input atau output ausGantic. Bantalan pilot ausGantid. Poros atau roda gigi koclakberlebihanGanti cincin pendorong yang ause. Selongsong penyerempak ausGanti penyerempak dan roda gigif. Pasak poros input longgar atau patahGantig. Rumah kopling atau transmisi longgarKencangkan baut-baut pengikath. Transmisi tidak sejajarPeriksa kesejajarannya4. Terjadi benturan roda gigia. Penyerempak ausGantib. Kopling menggesekPerbaiki koplingc. Bantalan pilot atau poros input bengkokPerbaiki bantalan atau porosd. Kecepatan idle engine tinggiSetele. Level pelumas rendah atau kualitas pelumas tidak sesuaiIsi dengan pelumas yang kualitasnya baik pada level yang sesuai5. Transmisi gaduh/kasar pada roda gigia. Cakram kopling rusakGantib. Celah antara roda gigi dengan poros utama berlebihanGanti roda gigic. Bantalan aus atau rusakGantid. Gigi pada roda gigi patahGanti roda gigie. Roda gigi pinion speedometer ausGantif. Penyerempak ausGantig. Bantalan pilot ausGantih. Level pelumas rendahIsi pada level yang sesuaii. Transmisi tidak sejajarPeriksa kesejajaranj. Bantalan poros counter aus atau cincin menjepitGanti bagian-bagian yang aus6. Transmisi gaduh/kasar pada saat netrala. Bantalan poros input ausGantib. Roda gigi aus atau patahGanti7. Transmisi gaduh/kasar pada saat mundura. Roda gigi idle mundur atau bos poros aus/rusakGantib. Roda gigi mundur pada poros utama aus/rusakGantic. Roda gigi counter aus atau rusakGantid. Mekanisme pemindah rusakPerbaiki, ganti bagian-bagian yang rusak, setel kembali8. Tidak ada tenaga yang melewati transmisia. Kopling tidak menekanPerbaiki koplingb. Gigi pada roda gigi mengelupasGanti roda gigic. Garpu poros patah atau longgarGantid. Poros input atau output patahGanti9. Oli transmisi bocora. Pelumas yang tidak tepat atau level pelumas yang terlalu tinggi sehingga terbentuk busaIsi dengan pelumas yang sesuai dengan levelb. Gasket bocorGantic. Seal oli rusakGantid. Sumbat pengisi oli longgarKencangkane. Seal pinion speedometer bocorGanti sealf. Box atau rumah ekstensi retakGantig. Box atau seal rumah ekstensi ausGanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar